Monday, July 13, 2009

Novelis Habiburrahman Kunjungi Sabang


SABANG - Penulis novel religi Habiburrahman El-Shirazi yang sedang berada di Kota Banda Aceh dalam rangka pemutaran film Ketika Cinta Bertasbih (KCB), Sabtu (11/7) sore berkunjung ke Sabang memenuhi undangan Walikota Munawar Liza Zainal. Dalam kunjungannya itu, Habiburrahman sempat mengunjungi sejumlah obyek wisata di Sabang antara lain, Kilometer Nol Republik Indonesia dan obyek wisata Teupin Layeu, Iboih dan Gapang.

Melihat panoram alam Sabang yang indah, Habiburrahman mengaku kagum dengan Pulau Weh. Ketika melintas di dekat Pulau Klah ia sempat menyebut Pulau itu sebagai Qith’ah Minal Jannah (Potongan atau bagian dari Syurga). Seusai shalat magrib di pendapa Walikota Sabang, Habiburrahman yang acap disapa Kang Abik itu diminta oleh Walikota Sabang untuk menyampaikan tausiyah terkait pesan-pesan sosial dalam novel-novel religi karyanya yang kerap menjadi best seller dan difilmkan.

Habiburrahman menyebutkan, ketertarikannya membuat cerpen maupun novel-novel Islami tidak lepas dari kondisi masyarakat Indonesia saat ini dimana banyak tontonan yang tidak mendidik. Karya-karya tersebut kata dia lahir dari upaya untuk memberikan kontribusi. Dikatakannya, pesan yang disampaikan pada novel Ayat-yat Cinta adalah unsur tauhid dimana salah seorang pemeran utama Maria yang akhirnya memeluk Islam setelah mengucapkan kalimat Tauhid Laa Ilaaha Illallah. Sedangkan KCB menyampaikan pesan yang lebih bersifat sosial, ketika konflik batin antar tokoh dalam film itu diselesaikan dengan solusi yang Islami.

Kang Abik juga mengatakan, ia tidak menyangka novel-novelnya akan membawa perubahan besar. Pasalnya, semua itu dilakukannya ketika ia mendapat musibah mengalami patah kaki. Ketika itu ia mengaku terinspirasi hadis Nabi, Sebaik-baik orang Islam adalah mereka yang meninggalkan perbuatan yang tidak bermanfaat.

Ketika ditanyai tentang keterlibatannya sebagai artis pendukung dalam film Ketika Cinta Bertasbih, Habiburrahman mengaku kalau dirinya diminta sutradara untuk ikut bermain dalam film itu. “Ada wartawan yang tanya, kok perannya bisa bagus di film itu. Saya bilang dulu saya pernah aktif di teater waktu kuliah di Al-Azhar,”tukasnya di sela-sela meninjau Kilometer Nol.

Walikota Sabang Munawar Liza menilai karya-karya Habiburrahman cukup fenomenal ditengah-tengah maraknya tontonan-tontanan kurafat, kekerasan dan kekejian dipertontonkan di media televisi. Terlebih ketika televisi kini menjadi pusat perhatian masyarakat, kehadiran novel-novel karya alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo ini bisa mengimbangi tontotan yang tidak mendidik.

Mengenai figur Habiburrahman sendiri, Munawar mengaku sudah menjalin pertemanan sejak masih studi di Al-Azhar. “Dia pernah tampil untuk membacakan puisi pada kegiatan mahasiswa Aceh di Mesir,”tukas Munawar. Habiburrahman berada di Banda Aceh sejak Jumat terkait pemutaran film KCB.(fs)

Akses m.serambinews.com dimana saja melalui browser ponsel Anda.
bisnis online


Domain free Anda

0 comments:

Next previous home
 

DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI SIRA (DPP) Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Edit Udin