Sunday, July 12, 2009

Banyak Pihak Tak Suka Keberadaan KPK


Senin, 13 Juli 2009 | 01:09 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Sonya Helen Sinombor

SOLO, KOMPAS.com-Upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air kini menghadapi banyak perlawanan. Praktik-praktik korupsi masih terus berlanjut sementara eksistensi lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi terus mendapat perlawanan dari pihak-pihak yang tidak suka dengan kehadiran KPK.

Hal ini mengemuka dalam Seminar Nasional Pendidikan Antikorupsi Sebagai Upaya Preventif Tindak Pidana Korupsi di Indonesia yang diselenggarakan Universitas Islam Batik Surakarta (Uniba), Sabtu (11/7) di Hotel Lorin Surakarta.

Seminar dalam rangka Dies Natalis XXVI Uniba menampilkan narasumber Dedie A Rachim (Direktur Pendidikan Layanan Pada Masyarakat KPK), KH Masdar F Masudi MA (Ombudsman RI ), dan Suparman Marzuki SH MSi (Kepala Pusham Universitas Islam Indonesia Yogyakarta).

Suparman menyatakan korupsi adalah salah satu di antara banyak jenis kejahatan yang tidak akan pernah bisa dihentikan total sampai kapan pun. Ia menilai perlawanan terhadap upaya pemberantasan korupsi di Tanah Air, karena terjadinya degradasi moral. "KPK harus kita bela mati-matian, karena banyak orang yang tidak suka kalau KPK kuat," ujarnya.

Menurut Suparman, kecanggihan korupsi terletak pada motif ekonomi, politik atau keduanya. Korupsi menjadi pintu masuk terjadinya kejahatan lain seperti illegal loging, penyelundupan, penyalahgunaan kekuasaan dan lain-lainnya.

Karena itu melawan korupsi tidak bisa dengan cara biasa, tetapi harus melalui hukum luar biasa. Selain mengubah sistem politik secara mendasar dan mengubah hukum, juga diperlukan perubahan birokrasi pemerintahan, dan pendidikan antikorupsi.

Pendidikan antikorupsi haruslah menjadi gerakan perlawanan, yang dilakukan secara massif , formal dan informal. Secara formal pendidikan antikorupsi harus masuk dalam kurikulum pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. "Kita harus jujur mengakui pendidikan kita juga manipulatif, dan tidak jarang melakukan korupsi itu sendiri," kata Suparman.

Dedie sependapat dengan Suparman bahwa korupsi sudah menjadi kejahatan luar biasa dan harus dihadapi dengan cara-cara yang luar biasa. Aparat penegak hukum mengalami kesulitan dalam pemberantasan korupsi.
bisnis online


Domain free Anda

1 comments:

asep canda on 7:07 PM, July 12, 2009 said...

Pertamaxxxxxxxxxxxxxxx

Next previous home
 

DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI SIRA (DPP) Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Edit Udin