Tuesday, June 02, 2009

Kantor Bupati dan DPRK Aceh Utara ‘Dikepung’ Massa


Lhokseumawe | Harian Aceh - Seratusan lebih massa Gerakan Mahasiswa Pase (Gempa) dan Gerakan Pemuda Samudra Pase atau Gepesapa berunjuk rasa ke DPRK, Kantor Bupati dan Pendopo Bupati Aceh Utara, Senin (1/6). Anehnya, Wakil Ketua Tim Asistensi Percepatan Pemberdayaan Ekonomi (TAPPE) Aceh Utara, Dr Tarmizi Abbas ikut dalam unjuk rasa terkait kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara di Bank Mandiri KCP Jelambar Jakarta Barat itu.

Bupati Aceh Utara Ilyas A Hamid yang menemui pengunjuk rasa, mengatakan, dirinya akan memenuhi keinginan rakyat yang menginginkan jawabannya terkait kasus bobolnya uang tersebut. “Saya lebih takut kepada rakyat daripada satu orang,” katanya.

Unjuk rasa tersebut dimulai sekitar pukul 10.30 WIB. Awalnya, massa Gempa dan Gepesapa mendatangi DPRK Aceh Utara. Mereka mengusung sejumlah spanduk dan poster berisi kecaman terhadap kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara di Bank Mandiri KCP Jelambar. Isi poster itu antara lain, “Di sini bobol di Jelambar bobol, dasar tolol akhirnya diborgol”, “Siapa yang terlibat pembobolan Kas Aceh Utara harus ditindak”, “Tangkap semua pelaku dan antek-anteknya”.

Pengunjuk rasa juga meneriakkan berbagai yel-yel. Di antaranya, “Berantas korupsi sekarang juga”, “Usut tikus kantor di Aceh Utara”, Yunus Kiran dan Basri Yusuf pecat segera”, “Amir Gani... Amir Gani... pajoh peng saboh guni”.

Massa Gempa dan Gepesapa juga menyampaikan pernyataan sikapnya berisi lima poin, yakni meminta pihak kepolisian, KPK, dan DPRK Aceh Utara untuk menyidik dan mengusut tuntas pelaku pembobolan dana Pemkab Aceh Utara sampai ke akar-akarnya; meminta pihak kejaksaan memperjuangkan atau menuntut hukuman yang seberat-beratnya bagi pelaku pembobolan itu; meminta DPRK memperjuangkan agar dana Rp220 miliar beserta bunganya dapat dikembalikan ke Kas Pemkab Aceh Utara sehingga tidak terganggunya proyek pembangunan yang telah ditetapkan dalam APBK 2009.

Berikutnya, Gempa dan Gepesapa meminta Bupati Aceh Utara untuk segera mungkin memberhentikan Yunus Gani Kiran, Basri Yusuf, dan Amir Gani dari Tim Asistensi Bupati; meminta Bupati Aceh Utara segera memberhentikan Yunus Gani Kiran dari Direktur PDAM Tirta Mon Pase.

Anehnya, pengunjuk rasa sama sekali tidak meminta Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara bertanggung jawab atas kebijakannya menempatkan uang rakyat ke luar Aceh. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa unjuk rasa itu terkesan karena ‘suruhan’ penguasa daerah Aceh Utara untuk mengalihkan isu supaya Bupati dan Wabup tidak dikaitkan dengan kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara. Dugaan ini semakin kuat, karena dalam aksi itu, Wakil Ketua TAPPE Aceh Utara, Dr Tarmizi Abbas ikut berunjuk rasa. Bahkan, Tarmizi Abbas berperan membagi-bagikan copian pernyataan sikap Gempa dan Gepesapa kepada sejumlah wartawan dan kalangan lainnya.

Setelah beraksi di DPRK, pengunjuk rasa bergerak ke Kantor Bupati. Seusai berorasi di sana, massa Gempa dan Gepesapa menuju Pendopo Bupati Aceh Utara. Di tempat ini, pengunjuk rasa diterima oleh Bupati Aceh Utara Ilyas A Hamid. Bupati langsung ke luar dari ‘istananya’ saat mengetahui pengunjuk rasa sudah menyemut di tempat itu. “Lon ka kutubit keunoe, bek lee ka surak (saya sudah ke luar kemari, jangan lagi kamu sorak),” kata Bupati Ilyas A Hamid dengan tatapan tajam. Spontan saja, pengunjuk rasa terdiam.

Di hadapan bupati, pengunjuk rasa kembali membacakan pernyataan sikapnya. Dari lima poin pernyataan sikap itu, pengunjuk rasa meminta Bupati segera menuntaskan poin yang isinya meminta Bupati segera memberhentikan Yunus Kiran dari Dirut PDAM Tirta Mon Pase. Menanggapi tuntutan tersebut, Bupati Ilyas Hamid menyatakan, “Banyak yang sudah menjadi tersangka dalam kasus bobol itu. Kita tunggu saja proses yang dilakukan polisi. Kalau (Yunus Kiran) melanggar aturan, dengan sendirinya akan gugur, tanpa harus dipecat”.

Menurut dia, pihaknya tidak menghalangi upaya Polda Metro Jaya mengungkap tuntas kasus tersebut. Siapa saja yang terlibat, kata dia, harus diproses sesuai hukum berlaku. “Saya akan penuhi keinginan rakyat Aceh Utara yang menginginkan jawaban dari saya terkait kasus ini. Saya lebih takut kepada rakyat daripada satu orang,” katanya.

‘Satu orang’ yang dimaksud oleh Bupati Ilyas Hamid, kemungkinan besar adalah Yunus Kiran. Pasalnya, Yunus Kiran yang merupakan mantan Ketua Tim Sukses Bupati Ilyas A Hamid pada Pilkada 2006 lalu, selama ini dikenal sebagai pihak yang ‘menghitamputihkan’ birokrasi Pemkab Aceh Utara.

Penasehat Mahasiswa

Dr. Tarmizi Abbas yang dihubungi ke telpon genggamnya, seusai unjuk rasa tersebut, mengatakan, keikutsertaan dalam aksi itu bukan dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua TAPPE Aceh Utara. “Saya sebagai penasehat mahasiswa, ikut serta untuk memantau aksi itu supaya tidak menyimpang atau jangan terjadi aksi anarkis. Makanya saya tidak jauh dari aksi itu tadi,” katanya.

Ia membantah anggapan yang menyebutkan unjuk rasa tersebut karena ‘suruhan’ penguasa daerah Aceh Utara. Kata dia, massa Gempa dan Gepesapa beraksi atas keinginannya sendiri sebagai tanggung jawab moral terhadap Aceh Utara. “Mereka cepat tanggap, cepat respon sehingga menyalurkan aspirasi dan memberikan presure secara moral. Keputusan terkait pelaku kasus bobolnya dana deposito Aceh Utara tetap berada pada Jaksa dan Hakim,” kata Tarmizi Abbas yang mengaku amat mendukung unjuk rasa itu.

Ditanya mengapa dalam unjuk rasa itu pengunjuk rasa tidak menuntut pertanggungjawaban Bupati selaku pengambil kebijakan pemindahan uang rakyat Aceh Utara ke Jakarta, Tarmizi Abbas mengatakan, “Kita menyorot yang sudah terungkap ke permukaan. Tapi tadi kita juga sudah menyatakan bahwa semua yang terlibat dalam kasus pembobolan tersebut harus diusut tuntas sampai ke akar-akarnya”.

Aksi Gempa dan Gepesapa merupakan gelombang unjuk rasa yang kedua terkait kasus bobolnya uang rakyat Aceh Utara. Sebelumnya, Jumat (29/5), unjuk rasa pertama dilakukan oleh puluhan aktivis Aliansi Rakyat Atjeh Meudoulat (Alaram) ke DPRK Aceh Utara. Informasi diperoleh Harian Aceh, unjuk rasa juga akan dilakukan oleh mahasiswa dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Lhokseumawe dan Aceh Utara, hari ini.(nsy)

0 comments:

Next previous home
 

DEWAN PIMPINAN PUSAT PARTAI SIRA (DPP) Copyright © 2008 Black Brown Pop Template by Ipiet's Edit Udin